![]() |
| KH. Shalehun, M.A Pengasuh PP Al Imarah Bekasi | Nasihat dan Masukan Solusi Pengembangan Anamfal, Khususnya Keuangan |
1. Selamat berjuang Anamfal. Perjuangan ini memang harus dijalani. Bedanya Al-Imarah sudah berjuang lebih awal, makanya sekarang hasil. Anamfal skrng berjuang, nanti juga hasil. Ridha dan jalani takdir perjuangan ini. Apapun yang terjadi
2. Al Imarah, berjuang kesulitan demi kesulitan. Akhirnya keuanagna stabil dan bisa mandiri. Perlu waktu 15 tahun. Apalagi Anamfal, yang didirikan dari nol.
3. Amalan santri berjamaah Qiyamul Lail dan doa hajat khsusus pondok. Diaminkan semua santri. Dijalankan. Juga santri yang mukim puasa Sunnah Senin dan Kamis. Dihidupkan.
4. Pembagian tugas yang bagus. Istri di pondok, Abi ikhtaur ke luar. 2 Minggu waktu yang baik. Tidak meninggalkan berbulan-bulan. Santri perlu pendampingan.
5. Jalur zahur dan batik. Langit dan bumi harus berjalan beriringan.
6. Lantai 2 sudah hampir selesai. Izin SMP sudah keluar. Sebuah kemajuan yang bagus. Karena masyarakat minatnya pondok yang ada sekolah
7. Masyarakat psb santri baru dan wali yang dilihat pertama bukan keunggulan lain2, yang pertama adalah fasilitasnya. Perbagus fasilitas dan tampilannya. Ini yang petama dilihat
8. Untuk pembanguan, mitra dengan toko material. Sukseskan psb. Dari psb santri baru, mereka daftar ulang uang pembanguan untuk pembayaran ke material. Jika ada lebih buat beli tanah
9. Sudha bagus berjuang sekolah. Nanti ada dana bos. Masalah keuangan asatdiz dan tim, akan tersolusikan dengan sendirinya dengan turunnya dana bos dan ini perlu ditunjang dihitung jumlah keberhasilan psb.
10. Perjuangan yang hebat. Memang harus berjuang hebat. Hadirnya Asatidz dan Tim yang ikhlas yang bertahan lama dan yang akan menikmati hasilnya. Cari Asatidz dan Tim yang ikhlasun niyat. Allah yang akan menurunkan pertolongan
11. Al Imarah bangun 5 lantai, seperti hotel. Tidak ada bantuan dari pemerintah. Full swadaya masyarakat. Bangun kepercayaan dan mitra dengan masyarakat. Khusunya wali-wali santri.
12. Bangunlah pesnatren dan sekolah yang membumi. Dikenal masyarakat dan dipercaya masyarakat sekitar. Bukan hanya yang jauh-jauh.
13. Perlu diperhatikan hal-hal dapur Asatidz dan Tim. Untuk pengembangan jangka panjang.
14. Untuk yang darurat cari pinjaman yang tidak ada bunga. Rekan2 yang mau membantu. Pinjaman lunak.
15. Jangan berharap datanya kemudahan demi kemudahan. Terima realita datanya kesulitan, demi kesulitan.
2. Al Imarah, berjuang kesulitan demi kesulitan. Akhirnya keuanagna stabil dan bisa mandiri. Perlu waktu 15 tahun. Apalagi Anamfal, yang didirikan dari nol.
3. Amalan santri berjamaah Qiyamul Lail dan doa hajat khsusus pondok. Diaminkan semua santri. Dijalankan. Juga santri yang mukim puasa Sunnah Senin dan Kamis. Dihidupkan.
4. Pembagian tugas yang bagus. Istri di pondok, Abi ikhtaur ke luar. 2 Minggu waktu yang baik. Tidak meninggalkan berbulan-bulan. Santri perlu pendampingan.
5. Jalur zahur dan batik. Langit dan bumi harus berjalan beriringan.
6. Lantai 2 sudah hampir selesai. Izin SMP sudah keluar. Sebuah kemajuan yang bagus. Karena masyarakat minatnya pondok yang ada sekolah
7. Masyarakat psb santri baru dan wali yang dilihat pertama bukan keunggulan lain2, yang pertama adalah fasilitasnya. Perbagus fasilitas dan tampilannya. Ini yang petama dilihat
8. Untuk pembanguan, mitra dengan toko material. Sukseskan psb. Dari psb santri baru, mereka daftar ulang uang pembanguan untuk pembayaran ke material. Jika ada lebih buat beli tanah
9. Sudha bagus berjuang sekolah. Nanti ada dana bos. Masalah keuangan asatdiz dan tim, akan tersolusikan dengan sendirinya dengan turunnya dana bos dan ini perlu ditunjang dihitung jumlah keberhasilan psb.
10. Perjuangan yang hebat. Memang harus berjuang hebat. Hadirnya Asatidz dan Tim yang ikhlas yang bertahan lama dan yang akan menikmati hasilnya. Cari Asatidz dan Tim yang ikhlasun niyat. Allah yang akan menurunkan pertolongan
11. Al Imarah bangun 5 lantai, seperti hotel. Tidak ada bantuan dari pemerintah. Full swadaya masyarakat. Bangun kepercayaan dan mitra dengan masyarakat. Khusunya wali-wali santri.
12. Bangunlah pesnatren dan sekolah yang membumi. Dikenal masyarakat dan dipercaya masyarakat sekitar. Bukan hanya yang jauh-jauh.
13. Perlu diperhatikan hal-hal dapur Asatidz dan Tim. Untuk pengembangan jangka panjang.
14. Untuk yang darurat cari pinjaman yang tidak ada bunga. Rekan2 yang mau membantu. Pinjaman lunak.
15. Jangan berharap datanya kemudahan demi kemudahan. Terima realita datanya kesulitan, demi kesulitan.
Abi Faisal Hilmi,
Bangkok, 15 okt 2025
