Pesantren Daarul Fikri Bekasi : Belajar Agama Untuk Lansia

Pesantren Daarul Fikri Bekasi : Belajar Agama Untuk Lansia


JAKARTA – Masa lanjut usia (lansia) adalah masa yang identik dengan masa di mana rutinitas umumnya berkutat pada makan dan istirahat. 

Di masa lansia, kemampuan fisik pun mengalami penurunan. Akan tetapi, masa lansia bisa dimanfaatkan untuk semakin meningkatkan ibadah dan kualitas keagamaan. 
Untuk itulah, Pesantren Terpadu Daarul Fikri di Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, memberikan dukungan bagi para lansia melalui program Pesantren Lansia. 
Seorang pengajar di SMP di bawah naungan Pesantren Terpadu Daarul Fikri sekaligus Pemimpin Redaksi Majalah Al Bayan, Didik Hermanto, mengatakan pesantren Lansia ditujukan bagi kalangan usia di atas 50 tahun.

Menurutnya, program seperti ini adalah kegiatan yang sangat positif dalam rangka menunjang para lansia untuk mencapai khusnul khatimah. "Tujuan utamanya mempersiapkan untuk meraih khusnul khatimah bagi masa tua mereka," kata Ustaz Didik, saat berkunjung ke kantor Republika.co.id, Selasa (17/12). 

Ustaz Didik menuturkan, bahwa Program Pesantren Lansia ini diadakan hanya selama satu pekan setiap angkatannya. Sejak dibentuk pada awal 2019, kini Pesantren Lansia sudah mencapai angkatan ke-8. 

Program ini diselenggarakan setiap bulan untuk satu angkatan. Dia mengatakan, kegiatan Pesantren Lansia yang sudah berjalan berlangsung di daerah Puncak Bogor. 
Selama mengikuti program ini, para lansia akan diajarkan tentang tahsin (memperbaiki bacaan) Alquran, tahfiz atau hafalan Alquran, dan pembelajaran terkait materi-materi keislaman.

Dengan demikian, kata dia, para lansia tersebut diharapkan bisa membaca dan memperkuat bacaan Alquran mereka, serta menghafal Alquran seperti surat-surat pendek. Tidak hanya itu, materi tentang akhlak pun diberikan selama kegiatan. 

"Namun karena waktu yang terbatas, di awal kita motivasi mereka tentang tahsin Alquran. Sehingga diharapkan setelahnya itu ditindaklanjuti, tidak hanya di pesantren," lanjutnya.
Dia menyebutkan, peserta Pesantren Lansia ini pun sudah cukup banyak dan datang dari berbagai daerah di Indonesia.

Peserta di setiap angkatan dibatasi hingga 50 orang. Namun, karena permintaan yang tinggi, angkatan ke-7 memiliki peserta hingga 70 orang. Salah seorang peserta ada yang datang dari Austria, yang memang merupakan orang Indonesia yang menetap di sana. 
Menurut Ustaz Didik, mereka bergabung dalam kegiatan ini terdorong motivasi untuk memperdalam ilmu agama di masa tua mereka.

Umumnya, para peserta itu mengikuti program Pesantren Lansia dari info-info yang tersebar di grup-grup Whatsapp atau pun melalui kerabat mereka. Pasalnya, setiap angkatan biasanya mempublikasikan kembali info tentang program ini kepada yang lainnya. "Dari berbagai daerah yang jauh sudah mulai begabung, seperti dari Kalimantan dan Sumatra," ujarnya.

Meskipun kegiatan telah berakhir setelah satu pekan Pesantren Lansia itu, namun silaturahim di antara peserta angkatan tidak putus. Ustaz Didik menambahkan, setelah kegiatan biasanya diberikan pembinaan jarak jauh dan sosialisasi tentang kegiatan keagamaan. 

Bahkan, terakhir kali digelar acara temu kangen di beberapa angkatan peserta untuk membahas kemungkinan menyelenggarakan kegiatan pesantren yang lebih lama.
Pesantren Terpadu Daarul Fikri sendiri merupakan lembaga pesantren yang didirikan pada 2001 oleh Kiai Ahmad Husain Dahlan. Pesantren yang berlokasi di Cikarang Barat, Bekasi, itu hingga kini sudah memiliki 1.500 santri dari mulai tingkat SD hingga SMA.  

Source : republika.co.id